Permintaan Presiden Jokowi Kepada Para Kiai Untuk Memperkuat NKRI
Presiden Jokowi Waktu Bersama Dengan Bupati Semarang | Agen Domino Terbaik |
Presiden Joko Widodo berbuka puasa bersama puluhan ulama di rumah makan Mang Eling, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (17/6/2017).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga berdialog dengan sekitar 20 ulama yang datang di rumah makan tersebut.
Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam Tegalrejo, Kabupaten Magelang, KH Yusuhf Chudlori, mengatakan undangan tersebut sebagai ajang silahturahmi Presiden jokowi dengan ulama.
"Pak Jokowi banyak menitipkan tentang persatuan dan kesatuan, menjaga NKRI, karena para kiai ini yang selalu menemani masyarakat," kat apria yang akrab disapa dengan Gus Yusuf ini.
Gus Yusuf menambahkan ulama turut menyampaikan beberapa masukan supaya Presiden Jokwi mengkaji ulang bahkan mencabut aturan Full Day School (FDS) yang menjadi keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Muhadjir Effendy. | Agen Domino Terpercaya
"Para kiai khawatir nantinya dapat membunuh secara pelan-pelan Madrasah Diniyah, TPQ (Taman Pendidikan Alquran), pengajian sore dan anak-anak kehilangan akal kulturnya karena tidak berinteraksi dengan kegiatan kultural," sambungnya.
Terkait masukan tersebut, Gus Yusuf mengatakan Presiden Jokowi akan memanggil Mendikbud secepat mungkin.
"Tadi juga ada paparan bahwa kegiatan itu (FDS) tidak harus murni di sekolah dan Presiden menyampaikan bahwa memang praktiknya tidak segampang itu," ujarnya.
Presiden Jokowi mengaku tidak hanya di Ungaran, Kabupaten Semarang saja dirinya mengundang para ulama untuk berbuka bersama.
Presiden Jokowi juga mengatakan ia selalu mengundang ulama untuk berbicara tentang keumatan dan kebangsaan di setiap kunjungan kerjanya. | Agen Online Terpercaya
"Ke Kalimantan Selatan diundang, ke Jawa Timur diundang, ke sini pun diundang. Supaya dapat masukan sebanyak-banyaknya. Supaya kita bisa mendengar arus bawah inginnya seperti apa, para ulama inginnya seperti apa," papar Presiden Jokowi.
Jokowi juga menambahkan pertemuan-pertemuan ini untuk menitipkan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ya untuk mengingatkan kepada kita semua. Kadang kalau tidak diingatkan kita sering lupa bahwa negara ini sangat beragam. Bahwa negara ini memiliki agama yang berbeda-beda, suku yang bermacam-macam," sambungnya. | Agen Online Terbaik
Post a Comment